Kompas.com - Gerakan back to nature juga terjadi dalam proses persalinan. Saat ini sedang populer Lotus Birth, yakni proses persalinan alami tanpa memotong tali pusat bayi. Tali pusat akan dibiarkan terlepas secara alamiah.
Tali pusat merupakan penghubung antara bayi dengan plasenta ibu. Tali pusat berfungsi untuk menyalurkan nutrisi penting serta oksigen dari ibu ke janin. Setelah persalinan, rata-rata, plasenta dan tali pusat akan lepas dengan sendirinya dari tubuh ibu dalam waktu 10 hari.
Para penganjur lotus birth mengatakan pemotongan tali pusat dalam proses persalinan akan menghentikan penyaluran darah dan oksigen dari plasenta yang sesungguhnya masih berlangsung meski bayi sudah dilahirkan.
Pengajar bidan yang aktif menyebarkan lotus birth, Mary Ceallaigh mengatakan, ibu dan bayi akan mendapatkan manfaat lebih besar dengan metode ini, terutama dalam hal bonding. "Mengganggu proses alami tersebut bisa menyebabkan masalah, baik yang terlihat atau belum terlihat," katanya.
Pemotongan tali pusat sebelum waktunya lepas, disebutkan dapat berbahaya bagi bayi yang baru lahir karena membuat mereka dua kali lebih rentan terkena infeksi.
Ceallaigh menambahkan, sistem imun bayi akan mengalami tantangan yang besar saat baru dilahirkan. Membiarkan tali pusat terlepas secara alamiah akan menjaga volume darah bayi sehingga membantu mencegah penyakit di masa mendatang.
Dari sekitar 100 kelahiran normal yang sudah dibantu oleh Ceallaigh, lima persen di antaranya menggunakan metode lotus birth. "Bagi mereka yang telah mempersiapkannya, hal itu menjadi bagian termudah dari melahirkan," tandasnya.
Pada tahun 2010, para peneliti dari University of South Florida mengatakan, pemotongan tali pusat lebih awal akan mengganggu penyaluran darah dari ibu ke bayinya. Studi tersebut dipublikasi dalam The Journal of Cellular and Molecular Medicine.
"Beberapa studi klinis telah menunjukkan bahwa penundaan pemotongan tali pusat tidak hanya memberikan lebih banyak darah yang dapat disalurkan, tetapi juga membantu mencegah anemia," ujar ketua studi dr. Paul R. Sanberg.
"Darah sumsum tulang belakang juga mengandung banyak sel punca yang berharga. Sehingga penyaluran darah akan menjadi penyaluran sel punca yang alami," tambahnya.
Di Indonesia, sudah cukup banyak rumah sakit atau klinik bersalin yang menerapkan metode lotus birth. Setelah persalinan, tali pusat akan dibiarkan tersambung dengan plasenta yang ditempatkan dalam wadah khusus di samping bayi.
Saat bayi mandi, plasenta juga harus dibersihkan kemudian dikeringkan. Yang agak merepotkan, saat menggendong bayi, plasenta juga harus ikut digendong, namun ditempatkan di tas khusus. Meski demikian, para ibu yang melakukan metode ini meyakini manfaat yang akan didapatkan bayinya di masa depan lebih besar dibanding kerepotan tersebut.
Para penganjur lotus birth mengatakan pemotongan tali pusat dalam proses persalinan akan menghentikan penyaluran darah dan oksigen dari plasenta yang sesungguhnya masih berlangsung meski bayi sudah dilahirkan.
Pengajar bidan yang aktif menyebarkan lotus birth, Mary Ceallaigh mengatakan, ibu dan bayi akan mendapatkan manfaat lebih besar dengan metode ini, terutama dalam hal bonding. "Mengganggu proses alami tersebut bisa menyebabkan masalah, baik yang terlihat atau belum terlihat," katanya.
Pemotongan tali pusat sebelum waktunya lepas, disebutkan dapat berbahaya bagi bayi yang baru lahir karena membuat mereka dua kali lebih rentan terkena infeksi.
Ceallaigh menambahkan, sistem imun bayi akan mengalami tantangan yang besar saat baru dilahirkan. Membiarkan tali pusat terlepas secara alamiah akan menjaga volume darah bayi sehingga membantu mencegah penyakit di masa mendatang.
Dari sekitar 100 kelahiran normal yang sudah dibantu oleh Ceallaigh, lima persen di antaranya menggunakan metode lotus birth. "Bagi mereka yang telah mempersiapkannya, hal itu menjadi bagian termudah dari melahirkan," tandasnya.
Pada tahun 2010, para peneliti dari University of South Florida mengatakan, pemotongan tali pusat lebih awal akan mengganggu penyaluran darah dari ibu ke bayinya. Studi tersebut dipublikasi dalam The Journal of Cellular and Molecular Medicine.
"Beberapa studi klinis telah menunjukkan bahwa penundaan pemotongan tali pusat tidak hanya memberikan lebih banyak darah yang dapat disalurkan, tetapi juga membantu mencegah anemia," ujar ketua studi dr. Paul R. Sanberg.
"Darah sumsum tulang belakang juga mengandung banyak sel punca yang berharga. Sehingga penyaluran darah akan menjadi penyaluran sel punca yang alami," tambahnya.
Di Indonesia, sudah cukup banyak rumah sakit atau klinik bersalin yang menerapkan metode lotus birth. Setelah persalinan, tali pusat akan dibiarkan tersambung dengan plasenta yang ditempatkan dalam wadah khusus di samping bayi.
Saat bayi mandi, plasenta juga harus dibersihkan kemudian dikeringkan. Yang agak merepotkan, saat menggendong bayi, plasenta juga harus ikut digendong, namun ditempatkan di tas khusus. Meski demikian, para ibu yang melakukan metode ini meyakini manfaat yang akan didapatkan bayinya di masa depan lebih besar dibanding kerepotan tersebut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar