Preparat vaginal adalah sediaan obat yang diperuntukkan untuk permasalahan pada alat kewanitaan seperti keputihan. Salah satu fungsi utama preparat vaginal yang tersedia di Indonesia adalah sebagai obat keputihan yang beragam penyebabnya.
Salah satu penyebab keputihan adalah
infeksi, infeksi disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus. Infeksi terbanyak
penyebab keputihan adalah jamur dan parasit Trichomonas, sehingga preparat
vaginal di Indonesia banyak diperuntukkan untuk infeksi jamur dengan beragam
bentuk sediaan.
Berikut sediaan obat keputihan dan preparat vaginal yang ada di Indonesia :
Berikut sediaan obat keputihan dan preparat vaginal yang ada di Indonesia :
1. Antiseptik; Povidone Iodin
Sediaan ini berbentuk larutan 10%
povidon iodin dan ada yang diperlengkapi dengan alat douche-nya sebagai
aplikator larutan ini. Selain sebagai antiinfeksi yang disebabkan jamur
Kandida, Trikomonas, bakteri atau infeksi campuran, juga sebagai pembersih.
Tidak boleh digunakan pada ibu hamil
dan menyusui. Bila terjadi iritasi atau sensitif pemakaian harus dihentikan.
2. Anti biotik
2. Anti biotik
Anti biotik yang digunakan untuk
preparat vaginal atau obat keputihan adalah : Clotrimazole, Tinidazole,
Metronidazole, Nimorazole dalam berbagai bentuk sediaan.
Ada yang dalam bentuk tablet oral
(diminum), vaginal tablet, ovula (seperti suppositoria tetapi dimasukkan ke
dalam kewanitaan), vaginal cream.
Golongan antibiotika yang dipakai
untuk preparat vaginal atau obat keputihan adalah golongan Azol.
Obat ini bekerja dengan cara masuk ke
dalam sel dan berikatan dengan material genetik (DNA) dari kuman.
Dengan cara ini obat ini mencegah
pembentukan lebih lanjut material genetik dan menghentikan reproduksi bakteri.
Golongan antibiotika Azol ini adalah
antibiotika khusus yang digunakan untuk menghentikan penyebaran penyebab
infeksi yang tidak memerlukan oksigen.
Antibiotika ini pada dasarnya
digunakan untuk infeksi yang disebabkan Trichomonas dan Amuba, untuk infeksi
jamur kurang baik sehingga dalam sediaan seringkali di kombinasi dengan anti
jamur (Nystatin).
1. Clotrimazole
1. Clotrimazole
Clotrimazole tersedia dalam bentuk
sedian vaginal tablet selain untuk antibakteri dan antifungi juga sebagai
terapi pada superinfeksi.
Yang digunakan satu kali sehari di
malam hari selama 1 sampai dengan 7 hari tergantung kandungan obat dalam
sediaan.
2. Tinidazole
2. Tinidazole
Tinidazole adalah obat antiparasit
yang digunakan untuk membrantas infeksi Protozoa, Amuba. Efek samping obat ini
sama seperti Metronidazole tetapi dengan kelebihan tidak perlu minum dengan
waktu yang panjang sehingga mengurangi efek sampingnya.
Tinidazole sebagai preparat vaginal
digunakan untuk infeksi Trichomonas. Biasa dikombinasi dengan Nystatin sebagai
anti jamurnya. Bentuk sediaan yang ada adalah vaginal tablet.
3. Metronidazole
3. Metronidazole
Metronidazole tersedia dalam bentuk
ovule, cream dan vaginal tablet.
4. Nimorazole
4. Nimorazole
Nimorazole merupakan antibiotika
golongan Azol yang terbaru. Selain dalam sediaan tunggal dalam bentuk tablet
oral (diminum) juga ada kombinasinya (Chloramphenicol dan Nystatin) dalam
bentuk vaginal tablet.
3. Anti jamur ; Nystatin
3. Anti jamur ; Nystatin
Nystatin adalah obat antijamur polien
untuk jamur dan ragi yang sensitif terhadap obat ini termasuk Candida sp. Di
dalam darah sangat berbahaya bagi tubuh, tetapi dengan sifatnya yang tidak bisa
melewati membran kulit sangat baik untuk digunakan sebagai obat pemakaian luar
saja. Tetapi dalam penggunaannya harus hati-hati jangan digunakan pada luka
terbuka.
4. Hormon; Estriol
4. Hormon; Estriol
Sediaan ini berbentuk krim yang
penggunaannya bukan untuk keputihan tetapi untuk ;
* Keluhan vulvo vagina karena kekurangan/ defisiensi Estrogen selama klimakterium, menopause alami, atau pembedahan
* Keluhan vulvo vagina karena kekurangan/ defisiensi Estrogen selama klimakterium, menopause alami, atau pembedahan
* Terapi sebelum atau sesudah operasi
vagina
* Sebagai alat diagnostik dalam kasus
hasil apusan Atrofi Serviks yang meragukan.
Untuk pemilihan preparat vaginal /
obat keputihan yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi
ke dokter.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar